Bagaimana hukum berjamaah dengan imam yang fasiq ?
Bagaimana pula hukum mengangkatnya sebagai imam rawatib ?
Berjamaah dengan orang yang fasiq hukumnya boleh. Sedang pengangkatannya tidak boleh.
وَسَادِسُهَا (مَنْ تُكْرَهُ إِمَامَتُهُ) مَعَ جَوَازِهَا (وَهُوَ الْفَاسِقُ وَالْمُبْتَدِعُ
إِنْ لَمْ يَكْفُرْ بِبِدْعَتِهِ وَغَيْرُهُمَا) [هامش الشرقاوي1/246 – 247]
Bagian keenam adalah orang yang makruh menjadi imam meskipun boleh, yaitu orang fasiq (orang yang melakukan dosa besar atau melanggengkan dosa kecil namun kebaikan-nya tidak seimbang dengan keburukannya), orang yang berbuat bid’ah namun bid’ahnya tidak sampai menyebabkan ia kufur, dan selain mereka berdua.” (Hamisy al-Syarqawi I/246-247)
وَلاَ يَجُوْزُ لأَحَدٍ مِنْ وُلاَةِ اْلأُمُوْرِ نَصْبُ إِمَامٍ فَاسِقٍ لِلصَّلَوَاتِ وَإِنْ صَحَّحْنَا الصَّلاَةَ خَلْفَهُ [الشرقاوي 1/247]
“Tidak boleh bagi pemegang urusan mengangkat orang fasiq menjadi imam berbagai shalat sekalipun sah berjamaah dibelakangnya.” (Al-Syarqawi I/247)
0 comments:
Post a Comment