Seseorang bepergian ke luar negeri dengan menggunakan pesawat terbang. Sebelum berangkat ia sudah mengerjakan shalat Maghrib, namun sesampainya di tempat tujuan malah masih waktu Ashar. Haruskah ia mengulang shalat Maghrib ketika waktunya tiba ?
Orang tersebut wajib mengulang kembali shalat Maghrib ketika saatnya tiba.
وَهَذَا الْحُكْمُ لاَ يَخْتَصُّ بِالصَّوْمِ بَلْ يَجْرِيْ فِيْ غَيْرِهِ أَيْضًا حَتَّى لَوْ صَلَّى الْمَغْرِبَ بِمَحَلٍّ وَسَافَرَ إِلَى بَلَدٍ فَوَجَدَهَا لَمْ تَغْرُبْ وَجَبَتِ اْلإِعَادَةُ [كاشفة السجا 109]
“Hukum ini tidak terbatas hanya pada masalah puasa tetapi juga berlaku pada masalah-masalah yang lain, sehingga andaikan seseorang telah mengerjakan shalat Maghrib di suatu tempat kemudian ia bepergian ke negara lain, sesampainya di sana matahari belum terbenam maka ia wajib i’adah, mengulang shalat Maghrib tadi.” (Kasyifah al-Saja 109)
0 comments:
Post a Comment