TIBA DI TEMPAT BERLEBARAN AWAL
Seseorang berpuasa sudah 28 hari, kemudian bepergian ke luar negeri dengan pesawat terbang sesampai di tempat tujuan ternyata sudah hari raya lebaran. Bolehkah dia ikut berlebaran ?
Orang tersebut wajib mengikuti lebaran dan mengqadla satu hari.
وَلَوْ سَفَرَ مَنْ صَامَ إِلَى مَحَلٍّ بَعِيْدٍ مِنْ مَحَلِّ رُؤْيَتِهِ وَافَقَ أَهْلَهُ فِي الصَّوْمِ آخِرًا فَلَوْ عَيَّدَ قَبْلَ سَفَرِهِ ثُمَّ اَدْرَكَهُمْ بَعْدَهُ صَائِمِيْنَ أَمْسَكَ مَعَهُمْ وَإِنْ تَمَّ الْعَدَدُ ثَلاَثِيْنَ لأَنَّهُ صَارَ مِنْهُمْ أَوْ سَافَرَ مِنَ الْبَعِيْدِ إِلَى مَكَانِ الرُّؤْيَةِ عَيَّدَ مَعَهُمْ وَقَضَى يَوْمًا إِنْ صَامَ ثَمَانِيَةً وَعِشْرِيْنَ وَإِنْ صَامَ تِسْعَةً وَعِشْرِيْنَ فَلاَ قَضَاءَ. [كاشفة السجا 109].
“Seandainya seseorang yang sedang berpuasa bepergian ke tempat yang jauh dari tempat terlihatnya tanggal maka ia menyesuaikan akhir puasanya bersama penduduk setempat. Untuk itu, bilamana hari raya terjadi sebelum bepergian kemudian ia mendapatkan penduduk setempat yang sedang berpuasa maka ia harus berpuasa bersama-sama mereka meskipun ia telah berpuasa genap 30 hari karena ia telah menjadi bagian mereka. Atau seseorang bepergian dari tempat yang jauh ke tempat terlihatnya tanggal maka ia berhari raya bersama-sama mereka dan mengqadla satu hari apabila ia telah berpuasa 28 hari dan apabila telah berpuasa 29 hari maka ia tidak usah mengqadla.” (Kasyifah al-Saja 108).
No comments:
Post a Comment