Seorang perempuan mengeluarkan darah haid dengan tersendat-sendat. Beberapa jam keluar, kemudian beberapa jam lagi berhenti. Keluar berhenti tersebut berlangsung hingga tujuh hari. Kalau dihitung jumlah keseluruhan masa darah yang keluar hanya dua hari. Berapa harikah yang dihukumi haid tersebut ?
Perempuan tersebut dihukumi haid tujuh hari, menurut pendapat yang mu’tamad.
وَأَمَّا اْلأَقَلُّ الَّذِيْ مَعَ غَيْرِهِ فَلَيْسَ فِيْهِ اتِّصَالٌ بَلْ يَتَخَلَّلُهُ نَقَاءٌ بِأَنْ تَرَى وَقْتًا دَمًا وَوَقْتًا نَقَاءً وَهُوَ حَيْضٌ تَبَعًا لَهُ بِشَرْطِ أَنْ لاَ يُجَاوِزَ ذَلِكَ خَمْسَةَ عَشَرَ يَوْمًا وَلَمْ يَنْقُصِ الدَّمُ عَنْ أَقَلِّ الْحَيْضِ وَهَذَا يُسَمَّى قَوْلَ السَّحْبِ لأَنَّنَا سَحَبْنَا الْحُكْمَ بِالْحَيْضِ عَلَى النَّقَاءِ أَيْضًا وَجَعَلْنَا الْكُلَّ حَيْضًا وَهُوَ الْمُعْتَمَدُ [الباجوري ]1 /110]
“Adapun paling sedikitnya haid yang bersamaan dengan lainnya yang tidak beruntun, tapi diselingi masa suci, misalnya seorang wanita melihat darah beberapa waktu dan suci beberapa waktu. Semuanya itu adalah haid dengan syarat tidak melewati 15 hari dan keluar waktu darahnya tidak kurang dari sedikitnya haid (24 jam). Ini disebut “qaul al-sahb”, karena kita menarik hukum haid untuk waktu suci dan semuanya kita hukumi haid. Ini adalah qaul mu’tamad” (Al-Bajuri I/110).
0 comments:
Post a Comment