Memegang Alqur'an Istambul

Bagaimana hukum orang berhadast memegang Alqur’an Istanbul ?

Memegang Alqur’an Istanbul bagi orang berhadast itu boleh

hukumnya bilamana dimaksudkan untuk tamimah (azimat).(1)

وَخَرَجَ بِهِ مَا قُصِدَ لِلتَّمِيْمَةِ وَلَوْ مَعَ الْقُرْآنِ كَمَا مَرَّ فَلاَ يَحْرُمُ مَسُّهَا وَلاَ حَمْلُهَا وَإِنِ اشْتَمَلَتْ عَلَى سُوَرٍ بَلْ قَالَ الشَّيْخُ الْخَطِيْبُ وَإِنِ اشْتَمَلَتْ عَلَى جَمِيْعِ الْقُرْآنِ، وَخَالَفَهُ شَيْخُنَا الرَّمْلِيّ [قليوبي 1/36]

“Dikecualikan dari tujuan Alqur’an, bila bertujuan untuk azimat meskipun disertai tujuan Alqur’an sebagaimana keterangan yang telah lewat, maka tidaklah haram menyentuh, memegang dan membawanya walaupun mengandung beberapa surat. Bahkan Al-Syaikh al-Khatib berkata, walaupun mengandung seluruh Alqur’an penuh. Berbeda dengan pendapat Syaikhuna al-Ramli” (Qalyubi I/36).

Category:

0 comments:

Post a Comment