Showing posts with label Khasiat Sholawat. Show all posts
Showing posts with label Khasiat Sholawat. Show all posts

Sholawat Qomaril Wujud




Allahumma sholli ‘alaa sayidina Muhammadin qomaril wujuudi fii haadzal yaumi wa fii kulli yaumil maw’uudi sirron wa jahron fii dunyaa wal akhirati wa ‘alaa aalihii wa shohbihii wasallim 

 

Dibaca sehabis sholat Subuh, setiap hari sebanyak sepuluh kali.

Shalawat tersebut dari Al-Walid al-Arifbillah Al-Habib Seqqaf bin Abu Bakar bin Muhammad As-Seqqaf (Kraksan, Jawa Timur), putra beliau langsung, Al-Quthb Ghauts Al-Habib Abu Bakar bin Muhammad As-Seqqaf.rhm (Gresik, Jawa Timur) dan juga dari Abah Al-Arifbillah Al-Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya (Pekalongan, Jawa Tengah), serta cucu dari Al-Habib Abu Bakar As-seqqaf – putra dari Al-Habib Seqqaf bin Abu Bakar bin Muhammad AS-Seqaf juga merupakan menantu dari Al-Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya, yakni Akhinabillah Al-Habib Zainal Abidin bin Seqqaf bin Abu Bakar bin Muhammad As-Seqqaf.

 Sekilas manaqib-nya (biografi) ;

 Al-Habib Al-Qutub Abubakar Bin Muhammad Assegaf

Al-Habib Al-Qutub Abubakar bin Muhammad Assegaf lahir di kota Besuki, Jawa Timur, pada tahun 1285 H. Semenjak kecil beliau sudah ditinggal oleh ayahnya yang wafat di kota Gresik. Pada tahun 1293 H, Habib Abubakar kemudian berangkat ke Hadramaut karena memenuhi permintaan nenek beliau, Syaikhah Fatimah binti Abdullah 'Allan.

Beliau berangkat kesana ditemani dengan Al-Mukarram Muhammad Bazmul. Sesampainya disana, beliau disambut oleh paman, sekaligus juga gurunya, yaitu Abdullah bin Umar Assegaf, beserta keluarganya. Kemudian beliau tinggal di kediaman Al-Arif Billah Al-Habib Syeikh bin Umar bin Saggaf Assegaf.

Di kota Seiwun beliau belajar ilmu figih dan tasawuf kepada pamannya Al-Habib Abdullah bin Umar Assegaf. Hiduplah beliau dibawah bimbingan gurunya itu. Bahkan beliau dibiasakan oleh gurunya untuk bangun malam dan shalat tahajud meskipun usia beliau masih kecil. Selain berguru kepada pamannya, beliau juga mengambil ilmu dari para ulama besar yang ada disana. Diantara guru-guru beliau disana antara lain :

·         Al-Habib Al-Qhutb Sulthanul Awliya Ali bin Muhammad Alhabsyi, penyusun kitab maulid “Simthud Duhror”.  

·         Al-Habib Muhammad bin Ali Assegaf

·         Al-Habib Idrus bin Umar Alhabsyi

·         Al-Habib Ahmad bin Hasan Alatas

·         Al-Habib Al-Imam Abdurrahman bin Muhammad Almasyhur (Mufti Hadramaut saat itu).

·         Al-Habib Syeikh bin Idrus Alaydrus

Al-Habib Al-Qutub Ali bin Muhamad Al Habsyi muallif Simtud Dhuror, sungguh telah melihat tanda-tanda kebesaran dalam diri Habib Abubakar dan akan menjadi seorang yang mempunyai kedudukan yang tinggi. Al-Habib Ali Alhabsyi berkata kepada seorang muridnya, "Lihatlah mereka itu, 3 wali min auliyaillah, nama mereka sama, keadaan mereka sama, dan kedudukan mereka sama. Yang pertama, sudah berada di alam barzakh, yaitu Al-Habib Al-Qutub Abubakar bin Abdullah Alaydrus. Yang kedua, engkau sudah pernah melihatnya pada saat engkau masih kecil, yaitu Al-Habib Al-Qutub Abubakar bin Abdullah Alatas. Dan yang ketiga, engkau akan melihatnya di akhir umurmu". Mereka mencapai tingkatan maqam Sayidina Abu Bakar ash-shidiq.ra.

Ketika usia murid tersebut sudah menginjak usia senja, ia bermimpi melihat Nabi SAW 5 kali dalam waktu 5 malam berturut-turut. Dalam mimpinya itu, Nabi SAW berkata kepadanya, "(terdapat kebenaran) bagi yang melihatku di setiap kali melihat. Kami telah hadapkan kepadamu cucu yang sholeh, yaitu Abubakar bin Muhammad Assegaf. Perhatikanlah ia".

Murid tersebut sebelumnya belum pernah melihat Habib Abubakar, kecuali di mimpinya itu. Setelah itu ingatlah ia dengan perkataan gurunya, Al-Habib Ali Alhabsyi, "Lihatlah mereka itu, 3 wali min auliyaillah...". Tidak lama setelah kejadian mimpinya itu, ia pun meninggal dunia, persis sebagaimana yang diisyaratkan oleh Al-Habib Ali bahwa ia akan melihat Habib Abubakar di akhir umurnya.

Setelah menuntut ilmu disana, pada tahun 1302 H beliau pun akhirnya kembali ke pulau Jawa bersama Habib Alwi bin Saggaf Assegaf, dan menuju kota Besuki. Disinilah beliau mulai mensyiarkan dakwah Islamiyyah di kalangan masyarakat. Kemudian pada tahun 1305 H, disaat usia beliau masih 20 tahun,  beliau pindah menuju kota Gresik.

Di pulau Jawa, beliaupun masih aktif mengambil ilmu dan manfaat dari ulama-ulama yang ada disana saat itu, diantaranya yaitu :

·         Al-Habib Quthb Aqthab Abdullah bin Muhsin Alatas (Bogor)

·         Al-Habib Quthb Abdullah bin Ali Alhaddad (wafat di Jombang)

·         Al-Habib Sulthanul Awliya Ahmad bin Abdullah bin Thalib Alatas (Pekalongan)

·         Al-Habib Al-Qhutub Ghauts Abubakar bin Umar Bin Yahya (Surabaya)

·         Al-Habib Muhammad bin Idrus Alhabsyi (Surabaya)

·         Al-Habib Muhammad bin Ahmad Almuhdhor (wafat di Surabaya)

Pada suatu hari disaat menunaikan shalat Jum'at, datanglah ilhaamat rabbaniyyah kepada diri beliau untuk ber- uzlah dan mengasingkan diri dari keramaian duniawi dan godaannya, menghadap kebesaran Ilahiah, ber-tawajjuh kepada Sang Pencipta Alam, dan menyebut keagungan nama-Nya di dalam keheningan. Hal tersebut beliau lakukan dengan penuh kesabaran dan ketabahan.

Waktu pun berjalan demi waktu, sehingga tak terasa sudah sampai 15 tahun lamanya. Beliau pun akhirnya mendapatkan ijin untuk keluar dari uzlahnya, melalui isyarat dari guru beliau, yaitu Al-Habib Muhammad bin Idrus Alhabsyi. Berkata Al-Habib Muhammad bin Idrus Alhabsyi, "Kami memohon dan ber-tawajjuh kepada Allah selama 3 malam berturut-turut untuk mengeluarkan Abubakar bin Muhammad Assegaf dari uzlahnya". Setelah keluar dari uzlahnya, beliau ditemani dengan Al-Habib Muhammad bin Idrus Alhabsyi berziarah kepada Al-Imam Al-Habib Alwi bin Muhammad Hasyim Assegaf.

Sehabis ziarah, beliau dengan gurunya itu langsung menuju ke kota Surabaya dan singgah di kediaman Al-Habib Abdullah bin Umar Assegaf. Masyarakat Surabaya pun berbondong-bondong menyambut kedatangan beliau di rumah tersebut. Tak lama kemudian, Al-Habib Muhammad bin Idrus Alhabsyi berkata kepada khalayak yang ada disana seraya menunjuk kepada Habib Abubakar, "Beliau adalah suatu khazanah daripada khazanah keluarga Ba'alawi. Kami membukakannya untuk kemanfaatan manusia, baik yang khusus maupun yang umum".

Semenjak itu Habib Abubakar mulai membuka majlis taklim dan dzikir di kediamannya di kota Gresik. Masyarakat pun menyambut dakwah beliau dengan begitu antusias. Dakwah beliau tersebar luas...dakwah yang penuh ilmu dan ikhlas, semata-mata mencari ridhallah. Dalam majlisnya, beliau setidaknya telah mengkhatamkan kitab Ihya Ulumiddin sebanyak 40 kali. Dan merupakan kebiasaan beliau, setiap kali dikhatamkannya pembacaan kitab tersebut, beliau mengundang jamuan kepada masyarakat luas.

Suatu kisah ketika Al-Habib Alwy bin Ali bin Muhammad Al-Habsyi (Solo), putera Al-Habib Ali bin Muhammad al-Habsyi (Seiwun), penyusun kitab Maulid Simthud Duhror, dan ayah dari Al-Habib Anis bin Alwy bin Ali bin Muhammad Al-Habsyi (Solo) datang ke Gresik ke kediaman Al-Habib Abu Bakar, Dalam majelis itu lalu dibacakan kumpulan mimpi Habib Alwi bin Abdullah Alaydrus yang tinggal di Pekalongan.  Beliau pernah mimpi bertemu Rasulullah SAW.  Dalam mimpinya beliau SAW berkata kepadanya, “Jika engkau rindu kepadaku, pandanglah wajah Abubakar bin Muhammad Assegaf sampai ke dagunya.”

Kebetulan saat itu Sayyidiy Alwi duduk berhadapan dengan Habib Abubakar.  Al-‘Am Abdulkadir bin Hadi meminta agar Sayyidiy Alwi duduk di samping Habib Abubakar.  “Biarkan aku duduk di hadapan Habib Abubakar demi melaksanakan perintah Al-Musthofâ (rasulullah) saw dalam mimpi tadi,” kata Sayyidiy Alwi.

Habib Abubakar berkata, “Seseorang bertanya kepadaku tentang hâl Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi, gurunya.  Aku jawab, Habib Ali bagaikan matahari.  Yakni, nur, manfaat dan sikap shidq beliau seperti matahari.  Habib Ali telah memberikan manfaat kepada banyak hamba Allah.  Setiap hamba memperoleh manfaat dan cahaya beliau ra.  Semoga Allah meridhoi mereka semua, memberi kita manfaat berkat mereka dan memberi kita karunia mereka, meskipun niat dan amal kita jauh dari niat dan amal mereka.  Semoga Allah tidak mengharamkan kita dari kebaikan yang ada di sisi-Nya karena keburukan amal kita.”

    Abdulkadir bin Umar Maulakhela kemudian melantunkan syair Habib Ali:

    Suara nyanyian, menghibur hati

    dengannya, hilang segala duka

           Setelah qoshidah selesai dibawakan, Habib Abubakar bertanya, “Qoshidah siapa itu?”  “Qoshidah Habib Ali,” jawab seseorang.  Beliau lalu bercerita, “Ketika aku di Hadramaut, Habib Ali memiliki hubungan yang sangat erat denganku.  Pernikahanku yang pertama, beliaulah yang menikahkan dan membiayainya.  Ketika aku hendak pergi ke Jawa, beliau berkata kepadaku, ‘Jika kau ingin menikah lagi, aku akan menikahkanmu.’  Namun aku tidak mau, beliau lalu mengizinkan aku pergi ke Jawa.”  (Setelah diam sesaat) Habib Abubakar melanjutkan, “Aku tidak berdiri, duduk, atau mengerjakan sesuatu, kecuali atas petunjuk beliau.  Dan beliau selalu ada di dekatku.”

 Habib Abubakar berkata kepada Sayyidiy Alwi, “Kita semua berada dalam keberkahan ayahmu.  Saat ini Habib Ali Al-Habsyi bersama kita di tempat ini.  Dan setiap hari ia bersamaku di sini.”

Di antara ucapan Habib Abubakar, semoga Allah memanjangkan umur beliau, karena ingin menyebut-nyebut nikmat Allah adalah sebagai berikut, “Saat aku sakit, Al-Musthofâ saw datang menjengukku dan aku dalam keadaan sadar (yaqodhoh).  Aku berpelukan dengan beliau di tempat ini.  (sambil menunjuk tempat yang biasa beliau duduki)  Sayidina Al-Faqîh Al-Muqoddam juga pernah datang ke tempat ini setelah sholat Ashar dan aku dalam keadaan jaga.  Aku sedang duduk di atas sajadah, tiba-tiba Sayidina Al-Faqîh Al-Muqoddam datang diapit dua orang lain.  Salah seorang di antara mereka berkata, “Kenalkah kau orang ini?” katanya seraya menunjuk orang yang di tengah.

    “Tidak,” jawabku.

    “Beliau adalah kakekmu, Sayidina Al-Faqîh Al-Muqoddam,” kata orang itu.

    Semoga Allah meridhoi mereka semua dan memberi kita manfaat di dunia dan akhirat berkat mereka.

    Sayidina Al-ÂrifbillâhNûruddînImâmul Muttaqîn, Ali bin Muhammad Al-Habsyi dalam kalam beliau berkata, “Ahwâl kaum arifin tidak bisa dijangkau akal manusia.  Diperlukan iman dan kepasrahan (taslîm) untuk mempercayainya.   Dan kami mempercayai dan membenarkannya.

Imam Abu Qasim Al-Junaid.ra berkata:

    ‘Membenarkan pengetahuan kami merupakan kewalian yang kecil.’

    Kami beriman kepada Allah dan segala sesuatu yang datang dari-Nya, dan dari Rasul-Nya saw serta keistimewaan-keistimewaan yang diberikan Allah kepada para wali-Nya.  Semoga Allah tidak mengharamkan segala kebaikan yang ada di sisi-Nya karena keburukan kami.  Kami hanya dapat berkata, “Ya Allah, tunjukilah kami jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat, bukannya jalan orang-orang yang dimurkai dan bukan pula jalannya orang-orang yang sesat.”

Beliau adalah seorang yang ghirahnya begitu tinggi dalam mengikuti jalan, atribut dan akhlak keluarga dan Salafnya Saadah Bani Alawi. Majlis beliau senantiasa penuh dengan mudzakarah dan irsyad menuju jalan para pendahulunya. Majlis beliau tak pernah kosong dari pembacaan kitab-kitab mereka. Inilah perhatian beliau untuk tetap menjaga thoriqah salafnya dan berusaha berjalan diatas... qadaman ala qadamin bi jiddin auza'i.

Itulah yang beliau lakukan semasa hayatnya, mengajak manusia kepada kebesaran Ilahi. Waktu demi waktu berganti, sampai kepada suatu waktu dimana Allah memanggilnya. Disaat terakhir dari akhir hayatnya, beliau melakukan puasa selama 15 hari, dan setelah itu beliau pun menghadap ke haribaan Ilahi. Beliau wafat pada tahun 1376 H pada usia 91 tahun. Jasad beliau disemayamkan di sebelah masjid Jami, Gresik.

Walaupun beliau sudah berpulang ke rahmatillah, kalam-kalam beliau masih terdengar dan membekas di hati para pendengarnya. Akhlak-akhlak beliau masih menggoreskan kesan mendalam di mata orang-orang yang melihatnya. Hal-ihwal beliau masih mengukir keindahan iman di kehidupan para pecintanya. Semoga shalawatnya merupakan wasilah kita kepada beliau.ra untuk wushul, sampai kehadirat Rabbul’izzati Allah Azza Wa Jalla.

Radhiyallahu anhu wa ardhah... Allahumma Amin

Sumber: https://sites.google.com/site/pustakapejaten/shalawat/shalawat-habib-abu-bakar-gresik-qomarul-wujud

[+/-] Selengkapnya...

Apa perlu bersholawat

31 Perlunya bersholawat

Perintah Bershalawat kepada Nabi saw dan Keluarganya

QS Al-Ahzab :56 Allah swt berfirman:

إِنَّ اللَّهَ وَ مَلَئكتَهُ يُصلُّونَ عَلى النَّبىّ‏ِ يَأَيهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا صلُّوا عَلَيْهِ وَ سلِّمُوا تَسلِيماً

“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada Nabi; wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu kepadanya dan ucapkan salam kepadanya.” (Al-Ahzab/33: 56)
Ulama dari kalangan mazhab Ahlul bait (as) sepakat bahwa ayat ini diturunkan untuk menegaskan hak Rasulullah saw dan Ahlul baitnya (as), yaitu perintah bershalawat kepada mereka dan cara bershalawat. Ulama Ahlussunnah juga sepakat kecuali hanya beberapa penulis.

Cara bershalawat dalam shahih Bukhari, kitab doa, bab bershalawat kepada Nabi saw:
Abdurrahman bin Abi Layli berkata: Ka’b bin Ujrah menemui aku lalu berkata: Tidakkah kamu diberi hadiah? Nabi saw datang kepada kami, lalu kami berkata: Ya Rasulallah, engkau telah mengajari kami cara mengucapkan salam kepadamu, lalu bagaimana cara bershalawat kepadamu? Beliau menjawab: Kalian ucapkan:

اللهمّ صلِّ على محمّد وعلى آل محمّد، كما صلّيت على آل إبراهيم إنك حميد مجيد، اللّهمّ بارك على محمّد وعلى آل محمّد، كما باركت على إبراهيم إنك حميد مجيد

Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Kau sampaikan shalawat kepada keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha Mulia. Ya Allah, berkahi Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau berkahi Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha Mulia.

Dalam Shahih Bukhari, kitab tafsir, bab ayat ini : Abu Said Al-Khudri berkata, kami berkata: Ya Rasulallah, ini adalah cara mengucapkan salam kepadamu, lalu bagaimana cara bershalawat kepadamu? Beliau menjawab: kalian ucapkan:

اللّهمّ صلّ على محمّد عبدك ورسولك كما صلّيت على آل إبراهيم، وبارك على محمّد وعلى آل محمّد كما باركت على إبراهيم

Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Muhammad hamba-Mu dan Rasul-Mu sebagaimana Engkau sampaikan shalawat kepada keluarga Ibrahim, dan berkahi Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau berkahi Ibrahim.

Shahih Muslim, kitab shalawat kepada Nabi saw sesudah tasyahhud:
Abu Mas’ud Al-Anshari berkata: Rasulullah saw pernah mendatangi kami ketika kami berada di majlis Sa’d bin Ubadah. Kemudian Basyir bin Sa’d berkata kepadanya: Allah Azza wa Jalla memerintahkan pada kami agar bershalawat kepadamu ya Rasulallah, lalu bagaimana cara kami bershalawat kepadamu? Lalu beliau diam sepertinya beliau menghendaki kami tidak bertanya tentang hal itu. Kemudian beliau bersabda: Kalian ucapkan:

اللّهم صلّ على محمّد وعلى آل محمّد كما صليت على آل إبراهم، وبارك على محمّد وعلى آل محمّد كما باركت على آل إبراهيم في العالمين إنك حميدٌ مجيد

Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Kau sampaikan shalawat kepada keluarga Ibrahim, dan berkahi Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau berkahi keluarga Ibrahim di alam semesta, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha Mulia.

Sunan An-Nasa’i 1/190, bab 52, hadis ke 1289:Musa bin Thalhah dari ayahnya, ia berkata: kami berkata, ya Rasulallah, bagaimana cara bershalawat kepadamu? Beliau menjawab: Kalian ucapkan:

اللّهمّ صلِّ على محمّد وعلى آل محمّد كما صلّيت على إبراهيم وآل إبراهيم إنك حميد مجيد ، وبارك على محمّد وعلى آل محمّد كما باركت على إبراهيم وآل إبراهيم إنك حميد مجيد

Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Kau sampaikan shalawat kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha Mulia; berkahi Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau berkahi Ibrahim dan keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha Mulia.

Sunan An-Nasa’i 1: 190, bab 52, hadis ke 1291:
Musa bin Thalhah berkata, aku bertanya kepada Zaid bin Kharijah, ia berkata, aku pernah bertanya kepada Rasulullah saw. Kemudian beliau bersabda: Bershalawatlah kalian kepadaku dan bersungguh-sungguhlah kalian dalam berdoa, dan kalian ucapkan:

اللّهم صلِّ على محمّد وعلى آل محمّد

Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad.

Shahih Ibnu Majah 65, kitab shalat, bab shalawat kepada Nabi saw, hadis ke 906:
Abdullah bin Mas’ud berkata: Jika kalian bershalawat kepada Rasulullah saw, hendaknya kalian memperbaiki shalawat kepadanya, karena kalian tidak tahu kalau shalawat itu hukumnya wajib. Lalu dikatakan kepadanya: ajarkan kepada kami (tentang cara bershalawat). Ia berkata: kalian ucapkan:

اللهم اجعل صلاتك ورحمتك وبركاتك على سيد المرسلين. اللّهم صلّ على محمّد وعلى آل محمّد كما صلّيت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنك حميد مجيد ، اللهم بارك على محمّد وعلى آل محمّد كما باركت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنك حميد مجيد

Ya Allah, curahkan shalawat-Mu, rahmat-Mu dan keberkahan-Mu kepada penghulu para Rasul. Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Kau sampaikan shalawat kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha Mulia. Ya Allah, berkahi Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau berkahi Ibrahim dan keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha Mulia.

Fathul Bari 13: 441, kitab doa, bab 32, hadis ke 6358:
Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah saw bersabda: Barangsiapa yang shalawat ini, pada hari kiamat aku akan menjadi saksi baginya dan memberi syafaat padanya:

اللهم صل على محمّد وعلى آل محمّد كما صليت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم ، وبارك على محمّد وعلى آل محمّد كما باركت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم ، وترحم على محمّد وعلى آل محمّد كما ترحمت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم

Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Kau sampaikan shalawat kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim, berkahi Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau berkahi Ibrahim dan keluarga Ibrahim, sayangi Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau sayangi Ibrahim dan keluarga Ibrahim.

Muhammad bin Idris Asy-Syafi’i (Imam Syafi’i) meriwayatkan dalam Musnadnya:
Abu Hurairah bertanya kepada Rasulullah saw: Wahai Rasulullah, bagaimana cara kami bershalawat kepadamu? Nabi saw menjawab: kalian ucapkan:

اللّهم صل على محمد وآل محمد كما صليت على ابراهيم وبارك على محمد وآل محمد كما باركت على ابراهيم وآل ابراهيم، ثم تسلمون علي

Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Kau sampaikan shalawat kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim, dan berkahi Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Kau berkahi Ibrahim dan keluarga Ibrahim; kemudian ucapkan salam kepadaku. (Musnad, jilid 2, halaman 97).

Ash-Shawa’iqul Muhriqah, hlm 144:
Ibnu Hajar meriwayatkan bahwa Ka’b bin Ujrah berkata: ketika ayat ini turun kami bertanya kepada Rasulullah saw: Ya Rasulallah, kami telah mengetahui cara mengucapkan salam kepadamu, tapi bagaimana cara bershalawat kepadamu. Nabi saw menjawab: kalian ucapkan:

اللّهم صل على محمد وآل محمد

Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad. Kemudian beliau bersabda: Janganlah kalian bershalawat kepadaku dengan shalawat yang batra’ (puntung). Lalu para sahabat bertanya: Apa shalawat yang batra’ itu. Beliau menjawab: Kalian hanya mengucapkan:

اللّهم صل على محمد

Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Muhammad. Tetapi, hendaknya kalian mengucapkan:

اللّهم صل على محمد وآل محمد

Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad.

Dalam tafsirnya Al-Qurthubi menyebutkan beberapa riwayat bahwa ayat ini adalah keharusan menyertakan Ahlul bait ketika bershalawat kepada Nabi saw. (Al-Jami’ li-Ahkamil Qur’an 14: 233 dan 234).

Ibnul Arabi Al-Andalusi Al-Maliki juga menyebutkan beberapa riwayat bahwa ayat ini diturunkan untuk menegaskan hak Nabi saw dan keluarganya yang suci (as). (Ahkamul Qur’an 2: 84).

Jabir (ra) berkata: Sekiranya kamu melakukan shalat dan tidak bershalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, maka aku tidak melihat shalatnya diterima. (Dzakhairul Uqba:19).

Al-Qadhi ‘Iyadh meriwayatkan dalam Asy-Syifa’, dari Ibnu Mas’ud bahwa Nabi saw bersabda: “Barangsiapa yang melakukan shalat dan dalam shalatnya tidak membaca shalawat kepadaku dan Ahlul baitku, maka shalatnya tidak diterima.” (Al-Ghadir 2: 303).

Ibnu Hajar mengatakatan: Ad-Daruquthni dan Al-Baihaqi meriwayatkan bahwa Nabi saw bersabda: “Barangsiapa yang melakukan shalat dan dalam shalatnya tidak membaca shalawat kepadaku dan Ahlul baitku, maka shalatnya tidak diterima.” (Ash-Shawaiqul Muhriqah: 139).

Ar-Razi mengatakan: Doa untuk keluarga Nabi saw menunjukkan keagungan kedudukan mereka, karena doa ini ditempatkan di akhir Tasyahhud dalam shalat, yaitu: Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa âli Muhammad, warham Muhammadan wa âla Muhammad (Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, dan sayangi Muhammad dan keluarga Muhammad). Pengagungan ini tidak akan didapatkan pada selain keluarga Muhammad. Hal ini menunjukkan bahwa mencintai keluarga Muhammad adalah wajib. Keagungan kedudukan Ahlul bait Nabi saw terdapat dalam lima hal: Tasyahhud dalam shalat, salam, kesucian, diharamkannya sedekah bagi mereka, dan kewajiban mencintai mereka. (Tafsir Ar-Razi 7: 391).

Hadis-hadis tersebut dan yang semakna juga terdapat dalam:

1. Shahih Bukhari, jilid 6, halaman 12.

2. Asbabun Nuzul, Al-Wahidi, halaman 271.

3. Ma’alim At-Tanzil, Al-Baghawi, catatan pinggir Tafsir Al-Khazin, jilid 5, halaman 225.

4. Mustadrak Al-Hakim, jilid 3, halaman 148.

5. Tafsir Fakhrur Razi, jilid 25, halaman 226.

6. Al-Hafizh Abu Na’im Al-Isfahani, Akhbar Isfahan, jilid 1, halaman 131.

7. Al-Hafizh Abu Bakar Al-Khathib, Tarikh Baghdad, jilid 6, halaman 216.

8. Ibnu Abd Al-Birr Al-Andalusi, Tajrid At-Tamhid, halaman 185.

9. Tafsir Ruh Al-Ma’ani, Al-Alusi, jilid 22, halaman 32.

10. Dzakhairul Uqba, Muhibuddin Ath-Thabari, halaman 19.

11. Riyadhush Shalihin, An-Nawawi, halaman 455.

12. Tafsir Ibnu Katsir, jilid 3, halaman 506.

13. Tafsir Ath-Thabari, jilid 22, halaman 27.

14. Tafsir Al-Khazin, jilid 5, halaman 226.

15. Ad-Durrul Mantsur, As-Suyuthi, jilid 5, halaman 215.

16. Fathul Qadir, Asy-Syaukani, jilid 4, halaman 293.

Shalat tidak akan diterima tanpa shalawat, riwayat yang menerangkan ini terdapat dalam Sunan Al-Baihaqi 2: 379, kitab shalat, bab 471, hadis 3968, sebagai berikut : Abu Mas’ud berkata: Sekiranya aku melakukan shalat tanpa bershalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, niscaya aku memandang shalatku tidak sempurna.

Dalam Sunan Ad-Daruquthni 136, kitab shalat, bab kewajiban shalawat dalam tasyahhud, hadits ke 6: Ibnu Mas’ud berkata bahwa Rasululah saw bersabda:

من صلى صلاة لم يصل فيها عليّ ولا على أهل بيتي لم تقبل منه

“Barangsiapa yang melakukan shalat, dan di dalamnya tidak bershalawat kepada ku dan Ahlul baitku, maka shalatnya tidak diterima.”

Dalam Dzakhair Al-‘Uqba 19, bab Fadhail Ahlul bait (sa):Jabir berkata: Sekiranya aku melakukan shalat, dan di dalamnya aku tidak bershalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, niscaya aku memandang shalatku tidak diterima.

Dalam Syarah Al-Mawahib halaman 7, Imam Syafi’i berkata :

يا آل بيت رسول الله حبكم فرض من الله في القرآن أنزله

كفا كم من عظيم القدر انكم من لم يصل عليكم لا صلاة له

Wahai Ahlul bait Rasulullah,mencintaimu diwajibkan oleh Allah dalam Al-Qur’an yang diturunkanCukuplah keagungan kedudukanmu orang yang tidak bershalawat kepadamu (dalam shalatnya) shalatnya tidak sah.

Perkataan Imam Syafi’i tersebut juga terdapat dalam:1. Musnad Ahmad, jilid 6 halaman 323.2. Ash-Shawaiqul Muhriqah, Ibnu hajar, halaman 88.3. Tafsir Nur Ats-Tsaqalayn Al-Abshar, Asy-Syablanji, halaman 104, bab 2 manaqib Al-Hasan dan Al-Husayn.

Doa tidak akan diijabah tanpa shalawatDalam Kanzul Ummal 1: 173, pasal 2 Adab Doa : Tidak ada suatupun doa kecuali ada hijab (penghalang) antara doa itu dan Allah sehingga dibacakan shalawat. Ketika shalawat dibacakan, maka robeklah hijab itu dan sampailah doa itu kepada Allah swt. Dan jika tidak dibacakan shalawat, maka kembalilah doa itu.Pernyataan ini diriwayatkan oleh Ad-daylami dari Ali bin Abi Thalib (as).

Dalam Ash-Shawaiq Al-Muhriqah haaman 88:Ad-Daylami meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda:

الدعاء محجوب حتى يُصلّى على محمّد وأهل بيته ، اللّهم صلِّ على محمّد وآله

“Doa itu akan terhijab sampai dibacakan shalawat kepada Muhammad dan Ahlul baitnya, yaitu: Sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarganya.”

Dalam Faydh Al-Qadhir 5: 19, hadis ke 6303:Ali bin Abi Thalib (as) berkata:

كل دعاء محجوب حتى يُصلّى على محمّد وآل محمّد

“Semua doa akan terhalangi sehingga dibacakan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad.”

Al-Haitsami mengatakan: Tokoh-tokoh hadis tersebut dapat dipercaya.Al-Muttaqi Al-Hindi juga menyebutkan dalam kitabnya Kanzul Ummal 1/314, mengutip dari Ubaidillah bin Abi Hafsh Al-‘Aysyi. Abdul Qadir Ar-Rahawi menyebutkan dalam Al-Arbain, Ath-Thabrani dalam Al-Kabir, Al-Baihaqi dalam Syu’b Al-Iman.

Dalam Faydh Al-Qadir 3: 543: Abu Syaikh meriwayatkan bahwa Imam Ali bin Abi Thalib (as) berkata :

الدعاء محجوب عن الله حتى يصلّى على محمّد وأهل بيته

“Doa itu akan terhijabi dari Allah sehingga dibacakan shalawat kepada Muhammad dan Ahlul baitnya.”

Hadis ini juga diriwayatkan Al-Baihaqi dari Asy-Sya’b, At-Tirmidzi dari Ibnu Umar.

Dalam Kanzul Ummal 1: 181:Rasulullah saw bersabda kepada Ali bin Abi Thalib (sa): Jika disedihkan oleh suatu persoalan, maka bacalah:

اللّهم احرسني بعينك التي لا تنام، واكنفني بكنفك الذي لا يرام. أسألك أن تُصلّي على محمّد وعلى آل محمّد، وبك أدرأ في نحور الأعداء والجبابرة

“Ya Allah, jagalah daku dengan mata-Mu yang tak pernah tidur, dan jagalah daku dengan benteng-Mu yang tak pernah hancur. Aku bermohon pada-Mu sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, dengan-Mu aku berlindung dari permusuhan musuh-musuhku dan orang-orang yang sombong.”

Ali, Fatimah, Hasan dan Husein (as) adalah keluarga Nabi saw . Dalam Musnad Ahmad 6: 324, hadis ke 26206:Ummu Salam berkata bahwa Rasulullah saw bersabda kepada Fatimah (as): “Bawalah kepadaku suamimu dan kedua anakmu.” Kemudian Fatimah (as) bersama mereka datang kepada Nabi saw. Lalu beliau memayungi mereka dengan kain kisa’ dan meletakkan tangannya pada mereka, lalu bersabda:

اللّهم إن هؤلاء آل محمّد ، فاجعل صلواتك وبركاتك على محمّد وعلى آل محمّد إنّك حميد مجيد

“Ya Allah, sesungguhnya mereka adalah keluarga Muhammad, curahkan shalawat-Mu dan keberkahan-Mu kepada Muhammad dan keluarga Muhammad sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha Mulia.”Ummu Salamah berkata: Kemudian aku mengangkat kain kisa’ itu untuk berkumpul bersama mereka, kemudian Nabi saw menarik kain kisa’ itu (melarang masuk ke dalam kain kisa’) dan bersabda: “Engkau adalah orang yang baik.”

Dalam Mustadrak Al-Hakim 3: 147, kitab ma’rifah Shahabah:Abdullah bin Ja’far bin Abi Thalib berkata: Ketika Rasulullah saw melihat rahmat Allah turun, beliau bersabda: “Datangkan padaku, datangkan padaku.” Shafiyah bertanya: Siapa yang Rasulallah? Beliau menjawab: “Ahlul baitku, yaitu Ali, Fatimah, Al-Hasan dan Al-Husayn.” Lalu mereka datang kepada Nabi saw, kemudian beliau memayungi mereka dengan kain kisa’, kemudian berdoa dengan mengangkat tangannya:

اللّهمّ هؤلاء آلي ، فصلِّ على محمّد وعلى آل محمّد

“Ya Allah, mereka adalah keluargaku, curahkan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad.” Kemudian Allah Azza wa jalla menurunkan surat Al-Ahzab: 33.Al-Hakim mengatakan hadis ini shahih menurut persyaratan Bukhari dan Muslim.

Hadis ini dan yang semakna juga terdapat dalam :

1. Kanzul Ummal, Al-Muttaqi Al-Hindi, jilid 7 halaman 103, bab Fadhail Ahlul bait, hadis ke 37629.

2. Musykil Al-Atsar, Ath-Thahawi, jilid 1 halaman 334.

3. Tafsir Ad-Durrul Mantsur, tentang surat Al-Ahzab: 33.

4. Musnad Ahmad, jilid 6 halaman 296.

5. Majma’ Az-Zawaid, Al-Haitsami, jilid 9 halaman 167, bab keutamaan Ahlul bait (as).

Larangan shalawat batra’ (terputus)

Shalawat ba’tra’ adalah shalawat yang tidak menyertakan keluarga Nabi saw dalam bershalawat kepadanya. Dalam Ash-Shawaiq Al-Muhriqah 87, bab 11:Ibnu Hajar berkata bahwa Nabi saw bersabda: “Janganlah kalian bershalawat kepadaku dengan shalawat batra’.” Kemudian sahabat bertanya: Apakah shalawat batra’ itu? Nabi saw menjawab: Kalian hanya mengucapkan:

اللّهم صلِّ على محمّد

Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Muhammad. Tetapi hendaknya kalian mengucapkan:

اللّهم صلّ على محمّد وعلى آل محمّد

Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad.

Di sini terdapat hal yang mengherankan: Mengapa umumnya ummat Islam bershalawat kepada Nabi saw dengan shalawat batra’ yaitu Shallallahu ‘alayhi wa sallam (semoga Allah mencurahkan shalawat dan salam kepada Muhammad). Padahal para ulama dan para imam ahli hadis dari Ahlussunnah telah meriwayatkan hadis-hadis bahwa doa itu tidak diijabah tanpa bershalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, shalat tidak diterima tanpa bershalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, cara bershalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, dan hadis-hadis bahwa Nabi saw melarang bershalawat dengan shalawat batra’ (yang terputus).

[+/-] Selengkapnya...

Khasiat Sholawat Basyairul Khairat

Khasiat Shalawat Basyairul Khairat.SajjadDuroodThuluth
Diriwayatkan dari Syaikhul Ummah, Imamul A’immah, pemimpin para wali, Quthub dari semua Quthub, Sayyidi Abdul Qadir al-Jaelani, bahwa beliau berkata kepada salah seorang sahabatnya :
“Terimalah shalawat ini dariku, karena aku menerimanya melalui ilham dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala, lalu aku menunjukkannya kepada Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam. Aku hendak menanyakan kepada beliau mengenai manfaat khusus shalawat tersebut, namun beliau menjawab sebelum aku menanyakannya. Beliau berkata kepadaku :
“Shalawat ini mempunyai manfaat khusus yang begitu dahsyat untuk diperhitungkan. Ia mengangkat orang yang mengamalkannya ke derajat yang amat tinggi, dan menjadikan mereka mencapai tujuan yang paling jauh. Bila seseorang menggunakan shalawat ini untuk mencapai maksud tertentu, maka dia tidak akan kecewa. Cita-citanya tidak akan gagal dan doanya tidak akan ditolak. Bila seseorang membacanya, meski hanya sekali atau membawanya, Allah akan menganugerahkan ampunan-Nya kepada orang itu dan kepada orang yang pergi bersamanya. Bila ajalnya tiba, empat orang malaikat rahmat akan hadir di sampingnya. Malaikat pertama akan menjaganya dari setan. Malaikat kedua akan akan membimbingnya mengucapkan kalimat syahadat. Malaikat ketiga memuaskan dahaganya dengan secangkir air dari telaga Al-Kautsar. Malaikat keempat akan membawa bejana emas yang penuh dengan buah-buahan surga, memberinya kabar gembira tentang menghuni surga, dan berkata kepadanya : ”Berbahagialah wahai hamba Allah!” lalu ia akan melihat-Nya dan memandang-Nya dengan matanya, sebelum ruhnya terpisah.
”Ia akan memasuki kuburnya dengan rasa aman, senang, dan bahagia, dan ia tidak akan merasa kesepian dan kesempitan di dalamnya. Empat puluh pintu rahmat akan terbuka baginya dan darinya terpancar cahaya. Saat ia bangkit pada hari kebangkitan kelak, malaikat akan memberinya berita gembira dari sebelah kanannya, dan malaikat lainnya akan menenteramkan hatinya dari sebelah kirinya. Ia akan diberi dua pakaian yang indah, dan seekor kuda jinak akan dibawakan untuknya sebagai tunggangan. Tak ada kesedihan dan penyesalan baginya, dan ia akan menjalani perhitungan yang mudah. Saat ia melewati jembatan neraka, apinya akan berkata kepadanya : ” Cepatlah berlalu, wahai hamba Allah yang bebas!Aku dilarang untuk menyentuhmu.”
”Ia akan memasuki surga Firdaus bersama nenek moyang mereka yang saleh, dan di dalam surga ia akan diberi empat puluh kubah dari perak. Setiap kubah akan berisi sebuah istana dari emas, dan di setiap istana ada seratus ruangan dari cahaya. Di setiap ruangan terdapat dipan tinggi yang terbuat dari kain sutera, dan di atas dipan sutera itu ada bidadari dengan mata yang indah. Tubuhnya terbuat dari wewangian yang amat harum, seolah ia bulan di saat malam purnamanya. Lalu ia akan diberi sesuatu yang tidak pernah dilihat oleh mata, belum pernah didengar telinga, dan tidak pernah terlintas dalam hati manusia.”
Diriwayatkan dari Rasulullah saw bahwa saat malam isra’ mi’raj,
Allah saw berfirman : “Bumi ini milik siapa wahai Muhammad ?
Beliau menjawab : “Milik-Mu wahai Tuhanku.
Kemudian Allah swt berfirman : “Lapisan-lapisan alam ini milik siapa wahai Muhammad ?


Beliau menjawab : “Milik-Mu wahai Tuhanku .
Kemudian Allah swt berfirman : “Al-Kursi milik siapa wahai Muhammad ?
Beliau menjawab : Milik-Mu wahai Tuhanku.
Kemudian Allah swt berfirman : ” Engkau milik siapa wahai Muhammad ? maka pada saat itu Nabi saw bersujud.
Beliau malu untuk mengatakan sesuatu, maka Allah yang Maha Agung berfirman : “Engkau adalah milik orang yang bersholawat atas dirimu, maka bertambahlah kemuliaan dan keagungan Beliau“.
Berkata Syeikh Abdul Qadir Al-Jilani ; “Sholawat inilah yang sesuai dengan hadist tersebut. Sesungguhnya sholawat ini membuka tujuh puluh pintu rahmat, menampakkan keajaiban-keajaiban dari jalan surga, lebih baik daripada memerdekakan seribu budak, berkorban seribu onta, bersedekah dengan seribu dinar, berpuasa seribu bulan. Tersimpan didalamnya rahasia, memudahkan datangnya rezeki, menjadikan budi pekerti luhur, terkabulnya hajat, terangkatnya derajat, terhapusnya dosa-dosa, tertutupnya aib dan noda, serta menjadikan mulia orang yang hina”.
“Jika si pembaca dihadapkan kepada suatu masalah, maka setiap satu sholawat akan menjadi wasilah di sisi Nabi saw yang mulia, dan setiap satu ayat akan menjadi syafaat untuknya di sisi Allah. Dia sholawatnya para Mushollin, nasehat bagi mereka yang mau menerima nasehat dan wasilah bagi orang-orang yang bertawassul”.
Inilah sholawat dengan Al-Qur’an yang mulia, aku berikan nama “BASYAIRUL KHOIROT ( Kabar gembira tentang berbagai kebaikan).

Inilah Sholawatnya :





وَالَّذِيْنَ هُمْ بِآيَاتِنَا يُؤْمِنُوْنَ * الَّذِيْنَ يَتَّبِعُوْنَ الرَّسُوْلَ النَّبِيَّ الْأُمِّيَّ،

 فَأُوْلَئِكَ لَهُمْ جَزَاءُ الضِّعْفِ بِمَا عَمِلُوا وَهُمْ فِي الْغُرُفَاتِ آمِنُوْنَ 


Artinya :

 1

Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Ya Allah limpahkanlah kesejahteraan dan kedamaian kepada junjungan kami,Muhammad, sang pembawa dan penyampai kabar gembira kepada kaum mukminin, sebagaimana firman Allah SWT :
Dan berikanlah kabar gembira bagi orang – orang yang beriman ( QS 2:223 ).
Dan bahwa Allah tidak mengabaikan pahala orang – orangh beriman ( QS 3: 171 ).

 2

Ya Allah, limpahkanlah kesejahteraan dan kedamaian kepada junjungan kami, Muhammad, sang pembawa dan penyampai kabar gembira kepada orang – orang yang ingat ( berzikir ), sebagaimana firman Allah SWT:
Ingatlah Aku, maka Aku akan mengingatmu ( QS 2 : 125 ).
Ingatlah Allah dengan zikir yang banyak, dan sucikanlah Dia di pagi dan petang hari. Dialah yang memberikan rahmat kepada kalian, untuk mengeluarkan kalian dari kegelapan menuju cahaya, dan Dia amat sayang kepada kaum yang beriman. Penghormatan mereka di hari saat bertemu dengan Nya  adalah “salam!” dan Dia menyediakan bagi mereka pahala yang baik ( QS 33 : 41 – 44 )
 
 3
 
Ya Allah, limpahkanlah kesejahteraan dan kedamaian kepada junjungan kami, Muhammad, sang pembawa dan penyampai kabar gembira kepada orang – orang yang beramal, sebagaimana firman Allah SWT :
Aku tidak mengabaikan amal setiap orang yang beramal, baik laki – laki maupun wanita ( QS 3 : 195 )
Dan barang siapa melakukan amal shaleh, baik laki – laki ataupun wanita, dan dia seorang yang beriman, maka orang itu akan memasuki surga, dan di sana mereka akan di beri rezeki tanpa batas ( QS 40 : 40 )
 4

Ya Allah, limpahkanlah kesejahteraan dan kedamaian kepada junjungan kami, Muhammad, sang pembawa dan penyampai kabar gembira kepada mereka yang kembali kepada Tuhannya, sebagaiman firman Allah SWT :
Sesungguhnya Dia selalu mengampuni orang – orang yang mau kembali kepada Nya ( QS 17 : 25 )
Mereka akan memperoleh apa yang mereka inginkan di sisi Tuhan mereka, dan itulah balasan bagi orang – orang yang berbuat kebaikan ( QS 39 : 34 )

 5

 Ya Allah, limpahkanlah kesejahteraan dan kedamaian kepada junjungan kami, Muhammad, sang pembawa dan penyampai kabar gembira kepada orang – orang yang bertobat, sebagaimana firman Allah SWT :
Sesungguhnya Allah mencintai orang – orang yang bertobat dan menjaga kebersihan dirinya ( QS 2 : 222 )
Dia lah yang menerima tobat dari hamba – hamba Nya dan memaafkan keburukan – keburukan ( QS 42 : 25 ) 
 6

Ya Allah, limpahkanlah kesejahteraan dan kedamaian kepada junjungan kami, Muhammad, sang pembawa dan penyampai kabar gembira kepada orang – orang yang ikhlas, sebagaimana firman Allah SWT :
Barangsiapa berharap bertemu dengan tuhannya, hendaklah dia melakukan amal shaleh dan tidak menyekutukan Tuhannya dengan sesuatupun dalam beribadah kepada Nya ( QS 18 : 110 )
Ikhlas dan mempersembahkan agama hanya kepada Nya ( QS 7 : 29 )
 
 7

Ya Allah, limpahkanlah kesejahteraan dan kedamaian kepada junjungan kami, Muhammad, sang pembawa dan penyampai kabar gembira kepada orang – orang yang  melakukan sholat, sebagaimana firman Allah SWT :
Dan dirikanlah sholat, sesungguhnya sholat membantu mencegah perbuatn keji dan tercela ( QS 31 : 17 )
Wahai anakku, dirikanlah sholat, anjurkanlah yang baik, cegahlah perbuatan tercela, dan bersabarlah atas apa yang menimpamu. Sesunggunya hal itu termasuk kewajiban yang pasti ( QS 31 : 17 )
 8

Ya Allah, limpahkanlah kesejahteraan dan kedamaian kepada junjungan kami, Muhammad, sang pembawa dan penyampai kabar gembira kepada orang – orang yang khusyuk, sebagaimana firman Allah SWT :
Mohonlah pertolongan dengan sabar dan sholat, meski hal itu di rasa amat berat, kecuali bagi orang – orang yang khusyuk. Yaitu orang – orang yang yakin bahwa mereka akan bertemu dengan Tuhannya dan bahwa kepada Nya mereka akan kembali ( QS 2 : 45 – 46 )
Yaitu mereka yang selalu mengingat Allah, baik dalam keadaan duduk, berdiri, atau berbaring, dan mereka merenungkan penciptaan langit dan bumi seraya berkata : “ Tuhan kami, tidaklah Kau ciptakan semua ini sia – sia. Maha suci Engkau! Maka hindarkanlah kami dari siksa neraka.” ( QS 3 : 191 )
9

 Ya Allah, limpahkanlah kesejahteraan dan kedamaian kepada junjungan kami, Muhammad, sang pembawa dan penyampai kabar gembira kepada orang – orang yang sabar (dalam ke ta’atan), sebagaimana firman Allah SWT :
Sungguh, orang – orang yang sabar akan di penuhi pahalanya tanpa perhitungan ( QS 39 : 10 )
Mereka itulah orang – orang yang di beri petunjuk oleh Allah, dan mereka itulah yang memiliki akal yang jernih ( QS 39 : 18 ) 
 10

Ya Allah, limpahkanlah kesejahteraan dan kedamaian kepada junjungan kami, Muhammad, sang pembawa dan penyampai kabar gembira kepada orang – orang yang takut (kepada Allah), sebagaimana firman Allah SWT :
Dan bagi orang – orang yang takut kepada Tuhan nya, ada dua surga ( QS 55 : 46 )
Adapun orang – orang yang takut menghadap Tuhannya dan menahan dirinya dari mengikuti hawa nafsu, maka sesungguhnya surgalah tempat kembalinya ( QS 79 : 40 – 41 )
 
 11

Ya Allah, limpahkanlah kesejahteraan dan kedamaian kepada junjungan kami, Muhammad, sang pembawa dan penyampai kabar gembira kepada orang – orang yang bertakwa, sebagaimana firman Allah SWT :
Dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu, maka akan Aku tetapkan ia bagi mereka yang bertakwa, menunaikan zakat, dan beriman kepada ayat – ayat Ku. Yaitu mereka yang mengikuti Rasul, nabi yang Ummi…..( QS 7 : 156 – 157 )
Bagi mereka pahala dua kali lipat dari apa yang mereka kerjakan, dan mereka akan merasa aman di tempat yang agung ( QS 34 : 37 ) 
 12

Ya Allah, limpahkanlah kesejahteraan dan kedamaian kepada junjungan kami, Muhammad, sang pembawa dan penyampai kabar gembira kepada orang – orang yang bersahaja, sebagaimana firman Allah SWT :
Berilah kabar gembira kepada orang – orang yang bersahaja, yaitu orang yang hatinya bergetar ketika Allah di sebut ( QS 22 : 34 – 35 )
Dan mereka yang memberikan apa yang mereka berikan dengan hati yang penuh rasa takut, karena mereka akan kembali kepada Tuhannya ( QS 23 : 60 )
 
13

Ya Allah, limpahkanlah kesejahteraan dan kedamaian kepada junjungan kami, Muhammad, sang pembawa dan penyampai kabar gembira kepada orang – orang yang sabar ( dalam menghadapi musibah ), sebagaimana firman Allah SWT :
Berilah kabar gembira kepada orang – orang yang sabar,yaitu orang – orang yang apabila di timpa musibah mereka berkata “ sesungguhnya kami ini milik Allah, dan sesungguhnya kepada Allah lah kami akan kembali.” Mereka itulah yang di beri kesejahteraan dan rahmat dari Tuhannya dan mereka itulah orang – orang yang mendapat petunjuk ( QS 2 : 155 – 157 )
Aku memberikan balasan baik bagi mereka pada hari ini atas kesabaran mereka, sehingga mereka menjadi orang – orang yang beruntung ( QS 23 : 111 )
 
 14

Ya Allah, limpahkanlah kesejahteraan dan kedamaian kepada junjungan kami, Muhammad, sang pembawa dan penyampai kabar gembira kepada orang – orang yang menahan amarahnya, sebagaimana firman Allah SWT :
Mereka yang menahan amarahnya dan memaafkan orang lain. Dan Allah mencintai orang – orang yang berbuat kebaikan ( QS 3 : 134 )
Maka barangsiapa memaafkan dan memperbaikinya, maka pahalanya ada di tangan Allah. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang – orang yang berbuat kezaliman ( QS 42 : 40 )

15

Ya Allah, limpahkanlah kesejahteraan dan kedamaian kepada junjungan kami, Muhammad, sang pembawa dan penyampai kabar gembira kepada orang – orang yang aktif dalam kebiakan, sebagaimana firman Allah SWT :
Dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah mencintai orang – orang yang aktif dalam kebaikan ( QS 2 : 195 )
Barangsiapa melakukan kebaikan, baginya balasan sepuluh kali yang seperti itu, dan barangsiapa yang melakukan keburukan, maka baginya balasan yang setimpal dengannya, dan mereka semua tidak akan di zalimi ( QS 6 : 160 ) 
 16

Ya Allah, limpahkanlah kesejahteraan dan kedamaian kepada junjungan kami, Muhammad, sang pembawa dan penyampai kabar gembira kepada orang – orang yang bersedekah, sebagaimana firman Allah SWT :
Dan jika kalian menyedekahkannya, maka itu baik bagi kalian jika kalian mengetahui ( QS 2 : 280 )
Sesungguhnya Allah akan memberikan pahala kepada orang – orang yang bersedekah ( QS 12 : 88 )
 
 17

Ya Allah, limpahkanlah kesejahteraan dan kedamaian kepada junjungan kami, Muhammad, sang pembawa dan penyampai kabar gembira kepada orang – orang yang menafkahkan hartanya, sebagaimana firman Allah SWT :
Dan mereka menafkahkan sebagian dari apa yang kami anugerahkan kepada mereka ( QS 2 : 3 )
Dan apapun yang kalian nafkahkan, maka dia akan memberikan gantinya ( QS 34 : 39 )
 
 18

Ya Allah, limpahkanlah kesejahteraan dan kedamaian kepada junjungan kami, Muhammad, sang pembawa dan penyampai kabar gembira kepada orang – orang yang bersyukur, sebagaimana firman Allah SWT :
Dan syukurilah nikmat Allah jika hanya kepada Nya kalian menyembah ( QS 16 : 144 )
Jika kalian bersyukur, sungguh Aku akan meberikan lebih kepada kalian, namun jika kalian mengingkarinya, sungguh azab Ku amatlah pedih ( QS  14 :17 )

 19

Ya Allah, limpahkanlah kesejahteraan dan kedamaian kepada junjungan kami, Muhammad, sang pembawa dan penyampai kabar gembira kepada orang – orang yang meminta ( kepada Mu ), sebagaimana firman Allah SWT :
Sesungguh Nya aku dekat, Aku menjawab permohonan orang yang bermohon jika ia memohon kepada Ku ( QS 2 : 186 )
Serulah Aku, pasti Ku jawab seruanmu ( QS 40 : 60 )
 
 20

Ya Allah, limpahkanlah kesejahteraan dan kedamaian kepada junjungan kami, Muhammad, sang pembawa dan penyampai kabar gembira kepada orang – orang yang saleh, sebagaimana firman Allah SWT :
Bahwa bumi ini akan di warisi oleh hamba – hamba Ku yang saleh ( QS 21 : 105 )
Merekalah orang – orang yang akan mewarisi surga Firdaus. Mereka kekal di dalamnya ( QS 23 : 10 – 11 )
 21

Ya Allah, limpahkanlah kesejahteraan dan kedamaian kepada junjungan kami, Muhammad, sang pembawa dan penyampai kabar gembira kepada orang – orang yang aktif  berbuat baik, sebagaimana firman Allah SWT :
Sesungguhnya Allah dan para malaikat Nya bersalawat kepada nabi. Wahai orang – orang yang beriman bersalawatlah kepadanya dan berilah salam kepadanya dengan penuh penghormatan ( QS 33 : 56 )
Dia akan memberikan kepadamu cahaya penerang yang dengannya engkau berjalan, dan Dia akan mengampunimu. Dan Allah maha pengampun lagi maha penyayang ( QS 57 : 28 )
 
22

Ya Allah, limpahkanlah kesejahteraan dan kedamaian kepada junjungan kami, Muhammad, sang pembawa dan penyampai kabar gembira kepada orang – orang yang di beri kabar gembira, sebagaimana firman Allah SWT :
Bagi mereka kabar gembira di dalam kehidupan dunia ini dan di akhirat kelak. Tak ada perubahan bagi kalimat Allah. Itulah keberuntungan yang besar ( QS 10 : 64 )
 
 23

Ya Allah, limpahkanlah kesejahteraan dan kedamaian kepada junjungan kami, Muhammad, sang pembawa dan penyampai kabar gembira kepada orang – orang yang beroleh kemenangan, sebagaimana firman Allah SWT :
Barangsiapa yang taat kepada Allah dan Rasul Nya, maka sungguh ia telah memperoleh kemenangan yang besar ( QS 33 : 71 )
 24

Ya Allah, limpahkanlah kesejahteraan dan kedamaian kepada junjungan kami, Muhammad, sang pembawa dan penyampai kabar gembira kepada orang – orang yang zuhud, sebagaimana firman Allah SWT :
Harta dan anak – anak adalah hiasan kehidupan dunia. Namun amal baik yang abadi adalah lebih baik di sisi Tuhanmu dalam hal pahalanya dan lebih baik untuk di harapkan ( QS 18 : 46 )
 
 25

Ya Allah, limpahkanlah kesejahteraan dan kedamaian kepada junjungan kami, Muhammad, sang pembawa dan penyampai kabar gembira kepada orang – orang ummi, sebagaimana firman Allah SWT :
Kalian adalah sebaik – baik umat yang di keluarkan oleh manusia, kalian akan memerintahkan yang baik dan mencegah yang mungkar ( QS 3 : 110 ) 
 26

Ya Allah, limpahkanlah kesejahteraan dan kedamaian kepada junjungan kami, Muhammad, sang pembawa dan penyampai kabar gembira kepada orang – orang yang terpilih, sebagaimana firman Allah SWT :
Lalu kami wariskan kitab itu kepada orang – orang terpilih dari hamba kami. Di antara mereka ada yang menzalimi dirinya sendiri, di antara mereka ada yang sedang – sedang saja, dan di antara mereka ada yang terdepan dalam melakukan kebaikan dengan izin Allah. Itulah keutamaan yang besar ( QS 35 : 32 )
 27

Ya Allah, limpahkanlah kesejahteraan dan kedamaian kepada junjungan kami, Muhammad, sang pembawa dan penyampai kabar gembira kepada orang – orang yang berdosa, sebagaimana firman Allah SWT :
Katakanlah, “ wahai hamba – hamba ku yang telah melanggar batas – batas dirinya, janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni semua dosa, sesungguhnya Dia maha pengampun lagi maha penyayang ( QS 39 : 53 )

 28

Ya Allah, limpahkanlah kesejahteraan dan kedamaian kepada junjungan kami, Muhammad, sang pembawa dan penyampai kabar gembira kepada orang – orang yang beristighfar (memohon ampunan), sebagaimana firman Allah SWT :
Barangsiapa melakukan keburukan atau menzalimi dirinya sendiri, lalu ia memohon ampun kepada Allah, maka ia akan mendapati Allah maha pengampun lagi maha penyayang ( QS 4 : 110 )
 
 29

Ya Allah, limpahkanlah kesejahteraan dan kedamaian kepada junjungan kami, Muhammad, sang pembawa dan penyampai kabar gembira kepada orang – orang yang yang di dekatkan (kepada Allah), sebagaimana firman Allah SWT :
Sesungguhnya orang – orang yang lebih dulu memperoleh kebaikan dari kami, mereka itu di jauhkan dari neraka. Mereka tidak mendengar sedikitpun suara api neraka, dan mereka kekal dalam menikmati apa mereka inginkan. Mereka tidak di susahkan oleh kedahsyatan yang besar ( pada hari kiamat ), dan mereka di sambut oleh para malaikat : “inilah harimu yang telah di janjikan kepadamu.” ( QS 21 : 101 – 103 )
 30


Ya Allah, limpahkanlah kesejahteraan dan kedamaian kepada junjungan kami, Muhammad, sang pembawa dan penyampai kabar gembira kepada orang – orang yang berserah diri (kepada Allah), sebagaimana firman Allah SWT :
Sesungguhnya laki – laki dan wanita yang berserah diri, laki – laki dan wanita yang beriman, laki – laki dan wanita yang taat, laki – laki dan wanita yang jujur, laki – laki dan wanita yang sabar, laki – laki dan wanita yang khusyuk, laki – laki dan wanita yang bersedekah, laki – laki dan wanita yang berpuasa, laki – laki dan wanita yang menjaga kemaluannya, laki – laki dan wanita yang banyak mengingat Allah, maka kami sediakan bagi mereka ampunan dan pahala yang besar ( QS 33 : 35 )
Dan bahwa seseorang hanya akan memperoleh apa yang di usahakannya. Dan bahwa usahanya itu akan di lihat, lalu akan di beri balasan dengan balasan yang setimpal ( QS 53 : 39 – 41 )
 
31

Ya Allah, limpahkanlah SHOLAWAT kepadanya dengan SHOLAWAT yang membuat dada menjadi lapang, berbagai urusan menjadi mudah, berbagai penghalang menjadi terbuka, dan sampaikan kepadanya salam yang banyak, berkesinambungan hingga hari  kiamat. Seruan mereka di sana adalah “ maha suci Engkau, Ya Allah”. Penghormatan mereka di sini adalah “salam.” Dan akhir ucapan mereka adalah “ Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.” ( QS 10 : 10 )

Untuk mendownload klik di sini  atau link di bawah ini : DOWNLOAD !!!!!

[+/-] Selengkapnya...